Sejarah Musik Jazz di Indonesia Lengkap dengan Ciri-cirinya – Sejarah musik jazz di Indonesia menarik untuk kita bahas lebih lanjut. Bagi pecinta musik pastinya sudah tidak asing lagi dengan aliran musik tersebut. Bahkan musik jazz termasuk salah satu genre populer yang ada di Indonesia.
Meskipun demikian, masih ada sebagian orang yang belum mengetahui bagaimana asal-usulnya dari musik tersebut bisa sampai masuk ke Indonesia. Untuk mengetahuinya hal tersebut, tolong cermati saja detail lengkapnya di bawah ini.
Intip Sejarah Musik Jazz di Indonesia
Sejarah Musik Jazz di Indonesia Lengkap dengan Ciri-cirinya – Musik jazz tidak masuk ke Indonesia begitu saja. Prosesnya terbilang cukup panjang karena bermula pada tahun 1919 silam.
Masuknya musik ini ke tanah air berkat peran musisi yang berasal dari Eropa, The American Jazz Band. Band tersebut memiliki piring hitam yang dipercaya sebagai sarana untuk memperkenalkan musik jazz pertama kali di Batavia.
Band tersebut juga termasuk musisi jazz pertama yang hadir di Indonesia. Seiring berjalannya waktu, Indonesia ramai membicarakan group Chen Brothers di Surabaya.
Anggota di dalamnya meliputi Teddy Chen, Nico, Joppie dan Bubi. Dalam sejarah, group tersebut berhasil membuat musik jazz Indonesia semakin terkenal di tahun 1950-an.
Popularitas musik jazz semakin meluas kala itu. Hal ini karena musisi tidak hanya memperkenalkan klub dan festival saja, melainkan juga televisi. Perkembangannya semakin baik pada tahun 1960.
Berlanjut pada tahun 1980 hingga 1990-an, ada banyak musisi muda yang lahir dan mencoba genre jazz tersebut. Bahkan Ireng Maulana hingga Benny Likumahuwa menghadirkannya untuk kalangan anak muda.
Musik ini semakin booming karena jadi lagu di lantai dansa. Apalagi ada berbagai band jazz yang terbentuk kala itu. Mulai dari Krakatau, Squirrel dan lainnya.
Perkembangan Musik Jazz di Era Baru
Setelah tahun 1990, dalam sejarah mencatat minat terhadap musik jazz di Indonesia mengalami penurunan. Hal ini karena ada banyak genre musik yang ikut muncul ke permukaan. Baik itu musik melayu, dance, hingga elektro pop.
Meski demikian, masih ada sejumlah musisi yang turut berupaya untuk membangkitkan eksistensi musik ini kembali. Sebut saja Syaharani, Andien, Raisa, Tompi, Tulus dan lain sebagainya.
Musik-musik ini musisi perkenalkan di sejumlah festival. Beberapa diantaranya yaitu Java Jazz, Ngayogjazz dan masih banyak lagi.
Berkat peran musisi ini, musik jazz tidak lagi tenggelam. Bahkan lahir musisi musik jazz dari generasi muda yang ikut mengembangkannya.
Contohnya bisa kita lihat pada Ardhito Pramono dan Kunto Aji. Idola kawula muda tersebut mampu membawakan musik jazz dengan baik dan mengembalikan sejarah popularitasnya di Indonesia.
Bisa kita bilang bahwa musik jazz memiliki sejarah panjang hingga bisa bertahan hingga saat ini. Peran serta generasi muda bisa menghilangkan kesan tua dan membuat ngantuk yang seringkali melekat pada musik jazz.
Ciri-ciri dari Musik Jazz
Setelah mengetahui bagaimana sejarah di Indonesia tadi, pastikan juga memahami berbagai ciri-ciri musik jazz. Dengan memahami ciri-cirinya, tentu bisa membedakan mana musik jazz dan mana aliran atau genre lainnya. Langsung saja, berikut beberapa cirinya.
1. Swing
Salah satu cirinya yaitu musik ini bersifat swing. Istilah ini berarti iramanya mendayu-dayu.
Jika mendengarkannya secara seksama, memang hampir semua komposisinya menggunakan unsur swing. Karena hal itu, iramanya memang jadi sumber kenikmatan tersendiri saat mendengarkan musik jazz.
2. Improvisasi
Pecinta musik jazz pastinya sudah tahu bahwa salah satu ciri khasnya ialah improvisasi. Ciri khas ini sebenarnya terlihat jelas ketika menyaksikan pertunjukan musik jazz.
Musisi yang membawakan musik jazz pastinya menyanyikan lagu sama dengan gaya berbeda berulang kali. Untuk bentuk improvisasinya pun beragam sesuai dengan kreativitas masing-masing musisi sebagaimana sejarah musik jazz di Indonesia.
3. Blue Note
Ketika membicarakan mengenai musik jazz, tentu tidak terlepas dari istilah blue note. Lantas sebenarnya apa itu blue note?
Istilah ini berarti permainan nadanya sedikit berbeda dari alunan nada standar biasanya. Perbedaannya ada di antara quartertone dan semitone.
Karena perbedaan nada tersebut, istilah ini seringkali menyeret musik blues saat awal kemunculannya. Kendati demikian, musik jazz dan blues itu berbeda.
Untuk memahami beda musik jazz dan blues juga cukup mudah. Musik jazz biasanya lebih optimis dan dinamis. Sementara untuk musik blues, kerap memperlihatkan penderitaan dan kesedihan.
Bisa kita bilang bahwa musik blues ini bersinggungan erat dengan ekspresi emosional. Lirik yang ada di dalam lagu juga menceritakan mengenai kesulitan dalam menjalani kehidupan, kehilangan dan lainnya.
4. Penggunaan Instrumen
Ciri khasnya ternyata juga berkaitan dengan penggunaan instrumen. Untuk membedakan musik jazz dengan aliran lainnya, tentu bisa tampak jelas dari instrumen atau alat musiknya.
Untuk musik jazz, peralatannya mencangkup saxophone, biola, drum, gitar, bass dan piano. Ada juga yang memainkan musik jazz dengan menggunakan terompet.
5. Sinkopasi
Sinkopasi juga termasuk salah satu ciri khas yang melekat pada musik jazz. Istilah ini berupa unsur yang terlihat di karakter musik jazz dan sangat mendominasi.
Mengenai penerapannya, musisi biasanya akan melakukan penekanan atau aksentuasi pada not-not upbeat. Not-not tersebut mempunyai ketukan yang lemah. Dengan adanya penekanan, maka musik jazz jadi terdengar merdu di telinga penikmatnya.
Penutup:
Dengan berbagai ciri khas di atas, tentu bisa membedakan musik jazz dan aliran lainnya. Untuk perkembangannya saat ini, musik jazz sudah mengalami kemajuan dan melahirkan perpaduan lebih menarik.
Terlepas dari hal ini, tentu sangat menarik jika mengetahui sejarah musik jazz di Indonesia tersebut. Selain sejarah, pahami pula berbagai ciri khas yang melekat pada musik jazz tersebut. Dengan menyimaknya, harapannya bisa menambah wawasan seputar musik jazz.